Jumat, 29 Juni 2012

Legenda Nordik

Mitologi Nordik merupakan kepercayaan masyarakat Eropa utara (negara Denmark, Norwegia, Islandia dan Swedia) sebelum kedatangan agama Kristen. Kepercayaan dan legenda ini menyebar ke negara-negara Eropa utara lain, termasuk Islandia yang memiliki sumber-sumber mitologi tersebut.

Mitologi tersebut merupakan kumpulan dari kepercayaan kuno orang-orang Eropa utara yang berisi kisah-kisah tentang makhluk supernatural, kosmologi, dan mitos-mitos lainnya yang ditulis berbentuk puisi atau prosa dan terangkum dalam Edda. Mitologi tersebut ditulis sebelum dan setelah kedatangan agama Kristen di Eropa utara.

Dalam cerita rakyat Skandinavia, mitologi tersebut masih bertahan, dan di daerah pedesaan, tradisi-tradisi kuno tersebut masih tampak sampai sekarang. Mitologi tersebut juga memberi pengaruh dan inspirasi dalam kesusastraan zaman sekarang.



Sumber-Sumber

Mitologi Nordik dituturkan dari mulut ke mulut dan kini sudah banyak ditinggalkan atau hilang. Pada zaman dulu, kisah-kisah tersebut dikumpulkan dan dicatat oleh sarjana-sarjana Kristiani, terutama dalam Edda dan Heimskringla. Edda yang ditulis berbentuk prosa dan syair, isinya menceritakan tentang karakter Dewa-Dewi dan kisah-kisah mitologi. Beberapa Edda itu ditulis oleh Snorri Sturluson, yang merupakan seorang penyair, sastrawan, dan sarjana Kristiani yang menganggap bahwa Dewa-Dewi Nordik lebih mirip manusia daripada dianggap sebagai setan.

Snorri Sturluson adalah sejarawan, penyair dan politikus Islandia. Ia dipilih dua kali sebagai kepala parlemen dalam parlemen Islandia, Althing. Ia adalah pengarang Prose Edda, Skaldskaparmal, dan Hattatal. Ia juga merupakan pengarang Heimskringla. 

Di samping sumber-sumber tersebut, ada legenda hidup yang berkembang di masyarakat Skandinavia, misalnya beberapa legenda yang muncul dalam kesusastraan Jerman, dan cerita-cerita mitologi di Deor. Ketika beberapa cerita itu bertahan, para ahli bisa mengungkapkan cerita yang belum ditulis. Sebagai tambahan, ada ratusan tempat di Skandinavia yang dinamai setelah Dewa-Dewa mereka.

Ada beberapa peninggalan yang mengungkapkan kisah-kisah dalam mitologi Nordik. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa lukisan, arca, dan pahatan. 

Kosmologi

Dalam mitologi Nordik, dikenal adanya sembilan dunia, yang mana sembilan dunia tersebut dihubungkan oleh pohon Yggdrasil. Dalam mitologi Nordik, pohon Yggdrasil merupakan pusat dunia. Pada cabang-cabang dan akar-akarnya terdapat dunia-dunia yang berbeda, yaitu:
  • Asgard, dunia para Æsir atau golongan Dewa-Dewa tinggi dan yang paling berkuasa. Asgard terletak pada cabang Yggdrasil di sebelah atas yang dialui oleh Mata air Urd.
  • Vanaheim, dunia para Vanir atau golongan Dewa-Dewi kecil. Letaknya berdekatan dengan Asgard di lingkungan para Dewa.
  • Alfheim, dunia para elf atau ras Dewa kecil pengatur kesuburan.
  • Midgard, dunia manusia sebagai dunia makhluk yang tidak abadi
  • Jötunheimr, dunia para Jotun atau para raksasa
  • Svartálfheim, dunia para Svartálfar (bahasa Inggris: Swart elfs/elves) atau Dökkálfar (bahasa Inggris: Dark elfs/elves) yaitu kaum elf dari kegelapan
  • Niddhavellir, dunia para Dwarf atau orang kerdil. Mereka tinggal di gua-gua atau di bawah tanah sebagai penambang yang mahir dan ahli membuat peralatan dan senjata dari logam
  • Niflheim, dunia bawah tanah yang dingin, rumah para Jotun (raksasa) es, dikuasai oleh Hel, saudara perempuan Loki
  • Muspell atau Muspellheim, dunia api dan rumah bagi Surt, raksasa yang kulitnya berupa lahar dan rambutnya adalah api
Yggdrasil


Dalam mitologi Nordik, Yggdrasil (bahasa Norwegia Kuno: Yggdrasill; lafal: ˈygˌdrasil) adalah pohon kehidupan, pohon raksasa yang sangat besar dan keramat yang menghubungkan sembilan dunia dalam kosmologi Nordik. Kadangkala disebut Mímameiðr atau Lérað. Pada cabangnya terletak Ásgard, Vanaheim, dan Álfheim. Pada batangnya terletak dunia manusia yang bernama Midgard, yang mana Jötunheim (dunia para raksasa) juga berada di sekitarnya, dan di bawahnya terletak Nidhavellir yang juga disebut Svartálfheim. Ketiga akarnya menembus tiga dunia yang bernama Hel, Niflheim, dan Muspelheim, meskipun hanya dunia pertama yang memperoleh mata air Yggdrasil.

Yggdrasil muncul dalam mitologi Ragnarök. Dalam mitologi tersebut, hanya dua manusia yang berhasil menyelamatkan diri dari Ragnarök, bernama Lif dan Lifthrasir, yang berlindung pada cabang Yggdrasil. Dimana mereka hidup dari embun dan dilindungi oleh pohon tersebut.

Makhluk supernatural

Menurut mitologi Nordik, Ada tiga golongan makhluk yang lebih berkuasa daripada manusia, yaitu: Æsir, Vanir, dan Jotun. Æsir dan Vanir merupakan golongan yang sangat dekat, karena merupakan golongan para Dewa. Æsir dan Vanir bersama-sama menciptakan alam semesta, mengatur kehidupan manusia, meskipun mereka pernah bertarung dengan sesama.

Musuh para Æsir dan Vanir adalah para Jotun atau raksasa (bahasa Inggris kuno: Eontenas atau Entas). Mereka mirip dengan para Titan dan Gigantes dalam mitologi Yunani. Kata Jotun sering diterjemahkan sebagai raksasa, meskipun kata troll atau setan lebih cocok. Para Jotun atau raksasa tidak selamanya jahat. Æsir sebagai golongan para Dewa berselisih dengan Jotun, meskipun para Dewa dan Jotun pernah menjalin hubungan dan saling menikah, seperti Thor menikah dengan Járnsaxa; Odin bersaudara dengan Loki; Hel (setengah Dewi setengah raksasa) bersaudara dengan Loki. Dalam mitologi, Jotun wanita biasanya tidak jahat (seperti dalam kisah, Grid membantu Thor) dan menikahi golongan Dewa (seperti dalam kisah, Thor menikahi Járnsaxa).

Selain Dewa dan raksasa, mitologi Nordik juga menyebutkan adanya monster seperti Jörmungandr (Si ular laut) dan Fenrir (srigala raksasa) yang dapat ditemukan di sekitar Midgard. Dua monster tersebut dikatakan sebagai anak buah Loki, Dewa pencari masalah, seorang keturunan Jotun. Makhluk mitologi yang lain adalah Hugin dan Munin (yang berarti “pikiran” dan “ingatan”), dua gagak yang menjaga Odin.
Æsir

Dalam mitologi Nordik, Æsir (bentuk tunggal: Ás, wanita: Ásynja, wanita-jamak: Ásynjur, Anglo-Saxon Ós, dari bahasa Proto-Jerman Ansuz) adalah Dewa-Dewi pokok dan utama di antara ras Dewa-Dewi dalam phanteon mitologi Nordik. Dewa-Dewi utama tersebut seperti: Odin, Frigg, Baldr, Thor, dan Tyr. Mereka adalah Dewa-Dewi yang sering muncul dalam mitologi Norwegia.

Dewa-Dewi dalam mitologi Nordik adalah makhluk yang hidup abadi, punya kemahakuasaan, wujudnya seperti manusia namun bukan manusia. Beberapa di antaranya berasal dari keturunan raksasa (Jotun). Mereka adalah suatu ras dari makhluk yang lebih berkuasa dari umat manusia. Mereka tidak bisa mengalami penyakit dan tidak terkena dampak usia tua, karena memakan apel dari Idun. Mereka bisa terbunuh dalam pertempuran, namun bisa juga hidup abadi sampai Ragnarok tiba. Kisah-kisah mengenai mereka tertulis di dalam kitab-kitab yang disebut Edda.

Penyembahan kepada para Dewa-Dewi kini tidak begitu penting dan jarang muncul dalam mitologi. Namun Dewa Odin dan Thor sangat penting dan terkenal, baik dalam mitologi maupun pemujaan.

Dalam mitologi Nordik dikenal adanya golongan Æsir dan Vanir. Golongan Æsir adalah Dewa-Dewi utama, seperti yang dipaparkan di atas. Golongan Dewa-Dewi yang kedua disebut Vanir, yang juga muncul dalam kisah-kisah Skandinavia kuno. Mereka adalah: Dewa Njord dan anak-anaknya, Freyr dan Freyja, yang merupakan Dewa-Dewi utama kaum Vanir yang bergabung bersama Æsir sebagai sandera ketika kaum Æsir dan Vanir berperang.

Kaum Vanir cenderung sebagai Dewa-Dewi yang mengatur masalah kesuburan dan sesuatu yang berkaitan dengan alam, sedangkan Aesir cenderung sebagai Dewa-Dewi yang memiliki kekuatan dan menguasai peperangan.

Vanir dan Æsir berinteraksi seperti dua kaum berbeda antara yang tua dan yang muda, seperti dalam mitologi Yunani, antara para Titan dan para Dewa di Olympus. Selayaknya manusia, Vanir dan Æsir juga pernah bertarung dengan sesama, membuat perjamuan, dan pernah saling menukar sandera (contohnya seperti Freyr dan Freyja). Tema seperti itu sudah sering muncul dalam mitologi rumpun Indo-Eropa, yakni konflik antara para Dewa langit yang sangat berkuasa dalam peraturan melawan para Dewa bumi yang biasa mengatur kesuburan di muka bumi.
Vanir

Vanir adalah salah satu kelompok Dewa-Dewi dalam mitologi Nordik. Mereka memiliki hubungan dengan Æsir, meskipun mereka dikelompokkan berbeda. Kaum Æsir cenderung sebagai penguasa peraturan, ahli perang, dan lebih berkuasa, dibandingkan Vanir, kaum Dewa-Dewi yang mengatur kesuburan dan fenomena alam.

Ayah kaum Vanir dan Dewa-Dewi laut adalah Njord. Kaum Vanir berada di bawah kaum Æsir. Dewa-Dewi yang termasuk kaum Vanir seperti: Freyr, Dewa kesuburan, dan Freyja, Dewi kasih sayang dan seksualitas, yang tinggal di antara kaum Æsir di Yggdrasil.

Karakteristik

Vanir adalah kaum Dewa-Dewi yang menguasai kesuburan, lautan, dan kemakmuran. Jika Æsir adalah kaumnya Dewa perang, maka Vanir adalah Dewa-Dewi yang memberi kemakmuran, kekayaan, kebahagiaan, dan kedamaian. Mereka memiliki pengetahuan yang tinggi tentang ilmu sihir, sehingga mereka juga bisa mengetahui masa depan.

Tempat tinggal

Kaum Vanir tinggal di suatu tempat yang bernama Vanaheimr, disebut juga Vanaland. Snorri Sturluson menyebut tempat mereka Tanakvísl atau Vanakvísl. Vanaheimr dan Asgard, merupakan tempat tinggal para Dewa di pohon kehidupan Yggdrasil.

Vanir dan para Elf

Vanir dikatakan dekat sekali hubungannya dengan Elf (bahasa Norwegia: Alfar). Mereka sama-sama pengatur kesuburan dan juga pengatur alam. Meskipun demikian, Elf dan Vanir juga dikatakan memiliki status yang berbeda. Elf merupakan Dewa kecil yang menguasai kesuburan, sedangkan Vanir adalah Dewa utama yang menguasai kesuburan.
Jotun

Dalam mitologi Nordik, Jotun adalah raksasa, ras manusia perkasa dan memiliki ukuran tubuh yang besar dan kekuatan menakjubkan. Mereka bertikai dan bermusuhan dengan para Dewa, meskipun di antara mereka ada yang menikahi para Dewa. Benteng terkuat mereka bernama Utgard, terletak di suatu tempat yang disebut Jötunheimr, dunia para Jotun, salah satu di antara sembilan dunia dalam kosmologi Norwegia. Dunia para raksasa, Jotunheimr, terpisah dengan dunia manusia, Midgard dan dibatasi oleh pegunungan tinggi dan hutan belantara. Jotun yang tidak tinggal di Jötunheimr biasanya tinggal di gua-gua dan di tempat-tempat yang gelap.

Dalam bahasa Norwegia kuno, mereka disebut ‘’’Jötnar’’’ (tunggal: Jötunn), atau ‘’’Risar’’’ (tunggal: Risi), kadangkala disebut ‘’’Bergrisar’’’, atau ‘’’Þhursar’’’ (baca: Thursar; tunggal: þhurs). Kaum raksasa berjenis kelamin wanita disebut Gýgr.

Beberapa Dewa dan Dewi dari Nordik
  • Buri (makhluk pertama atau Dewa pertama yang lahir dari es yang di jilat oleh Audhumbla. Ayah dari Borr.)
  • Borr (Ayah dari Odin, Ve dan Vili yang didapatnya dari istri seorang raksasa bernama Bestla.)
  • Baldr (Dewa orang yang tak berdosa dan Dewa keindahan)
  • Bragi (sang penyanyi dan penyair)
  • Forseti (Dewa keadilan)
  • Freyja (Dewi kasih sayang dan seksualitas)
  • Freyr (Dewa kasih sayang dan kesuburan)
  • Frigg (pemimpin para Dewi)
  • Heimdall (sang pengawas dan penjaga)
  • Hodhr (Dewa buta, penguasa kegelapan dan musim dingin)
  • Hoenir (Dewa yang tak bisa mengambil keputusan)
  • Iðunn (Dewi keremajaan, kemudaan, kesuburan, dan kematian)
  • Loki (si penipu, si pengacau, saudara angkat Dewa Odin)
  • Njord (Dewa pelayaran)
  • Odin (pemimpin para Dewa, penguasa kebijaksanaan dan peperangan)
  • Thor (Dewa petir dan pertempuran)
  • Tyr (Dewa perang dan keberanian)
  • Ull (si pemburu, pemanah)
  • Vé (saudara Odin, yang menganugerahi manusia kemampuan bicara)
  • Vidar (Dewa kesunyian, Dewa pembalasan dendam)
  • Vili (Dewa penguasa air.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar